Rabu, 30 Desember 2015

Merindukanmu.

Sekarang emang lebih baik. 
Ga perlu kesel cuma buat nungguin kabar,
Ga perlu badmood gara-gara ngilang,
Ga perlu nangis gara-gara hal sepele,
Ga perlu uring-uringan buat seseorang yg selalu ngelakuin kesalahan yg sama.


Yaa, yang sekarang emang lebih baik, aku mengakui dan bersyukur akan itu.

Tapi jujur, yang brengsek emang selalu bikin kangen. Kangen karena ke-tolol-an dia, kangen karena kepolosan dia, kangen hal-hal bodoh dan gila yang kita selalu lakuin tanpa jaga image.


Aku tau siapa dia, Dia tau siapa aku.


Dia bener-bener seseorang yang bikin aku jatuh, yang bikin aku terbang, dia bikin aku ngerasain indahnya jatuh cinta, dan dia juga yang bikin aku ngerasain perihnya mencintai seseorang. Dia yang bikin aku ketawa sampe lupa segalanya, dia yang bikin aku jadi org cengeng, dan dia juga yang bikin aku menjadi diri aku sendiri, tanpa perlu jadi orang lain, tanpa harus jaga image.

Aku tau dia mencintaiku, Dia tau aku mencintainya.
Tapi kita sama-sama mencintai dengan cara yang salah. Yaa, kita terlalu egois. Kita terlalu naif untuk menunjukkan bahwa kita saling membutuhkan. Kita terlalu bisu untuk mengungkapkan bahwa kita sama-sama tak ingin kehilangan.

Hingga detik ini terjadi, dimana aku benar-benar meninggalkanmu, dan kamu benar-benar meninggalkanku.

Kini, semua hanyalah tinggal sebuah cerita. Cerita lama yg mungkin akan kita tertawakan atau mungkin kita rindukan suatu saat nanti.

Ada satu hal yg benar-benar ingin aku sampaikan "Aku tak bisa melupakanmu." Kamu terlalu abadi di sudut hati. Meskipun kini aku bersama orang lain, nyatanya sudut hati yang sepi ini masih merindukanmu, seberapa sakit dan kecewanya aku, you're still the one.